Selasa, 30 Desember 2014

M. Adam : Karate Bukan Untuk Gagah-gagahan



Kalimat itulah yang terlontar dari karateka cilik yang jauh sebelum Dojo ini berdiri sudah mendaftarkan diri menjadi atlit. Kok bisa? Itulah kenyataannya. Muhammad Adam adalah salah satu alasan dan motivasi bagi Perguruan Tarai untuk membentuk Perguruan Karate-do TakoIndonesia DojoTarai Bangun. 

Anak dari pasangan Edi Warman dan Gusneli ini suatu saat pernah ditawari Bapak Aria Jufriadi Ketua Umum SSB HarimauTarai untuk masuk dalam Sekolah Sepakbola Harimau Tarai namun ditolak oleh Adam dengan alasan tidak berminat masuk sepakbola. 


“Jadi minatnya jadi apa?” tanya Pak Aria.

“Adam mau jadi Karateka” ungkapnya sembali memperlihatkan salah satu gaya karate yang sering dilihatnya di film-film action. 

“Wah… kalau gitu nantilah kita dirikan sekolah Karate. Tunggu aja ya...” janji Pak Aria.

Dan janji itulah yang selalu ditagih Adam setiap bertemu dengan Pak Aria. Hal yang sama juga sering ditanyakan oleh orangtua Adam kepada Pak Aria karena Adam sering meminta orangtuanya untuk menanyakan hal tersebut.

Adam memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi karateka. Bukan untuk gagah-gagahan atau sekedar ikut-ikutan teman tetapi untuk menempa diri menjadi atlit yang memiliki jiwa ksatria. 

Keseriusannya ini ditandai dengan kedisiplinan Adam mengikuti latihan-latihan yang diberikan kepadanya oleh Senpai. Kendati pernah disuruh push up karena terlambat datang atau sering disuruh push up karena salah-salah gerakan dan tertawa saat latihan namun Adam tetap semangat dan menjalani hukuman dari Senpai dengan tetap tersenyum. 

“Tidak ada hal yang berat bagi Adam dalam latihan kayaknya” tutur Senpai Erick dalam menilai keseriusan Adam.   

Bagi Adam dengan berlatih karate bisa membentuk diri menjadi lebih disiplin, lebih kuat dan lebih berjiwa ksatria. Adam menyadari betul bahwa kemampuan beladiri seperti Karate bukan untuk dipakai mengganggu orang atau untuk berkelahi. Karate  bagi Adam adalah kemampuan untuk membela diri jika diganggu orang dan kemampuan olahraga.   

“Itupun jika terpaksa betul baru dipakai. Kalau masih bisa diselesaikan dengan ngomong-ngomong dan cerita-ceritangapain harus berkelahi segala” kata Adam. 

Adam yang masih duduk dibangku kelas IV SD Negeri 024 Tarai Bangun ini disamping tekun berlatih Karate juga sering diingatkan oleh Senpai untuk giat mengejar prestasi di sekolah. 

“Senpai tidak mau mendengar nilai kalian di sekolah anjlok atau menurun. Justru disekolah nilai dan prestasi kalian juga harus meningkat karena keberhasilan kalian di karate ini tidak hanya dinilai dari prestasi dan gerakan karate saja tetapi juga dari nilai dan prestasi di sekolah. Untuk itu dalam pembagian raport sekolah besok Senpai mau melihat bagaimana nilai raport kalian” kata Senpai Erick. 

Dan peringatan serta motivasi Senpai Erick ini bagi Adam dijadikan pemicu untuk memperoleh nilai bagus disekolah.

“Adam tak mau nanti Senpai marah sama Adam karena nilai raport Adam jelek” kata Adam.
Adam yang lahir di Pekanbaru tanggal 16 April 2005 ini bercita-cita menjadi Polisi. Dimata Adam seorang Polisi adalah penegak hukum dan keadilan. Itu makanya Adam sangat ingin menjadi seorang polisi.

Muhammad Adam tinggal di Perumahan Graha Bangun Permai Blok K Nomor. 19 Desa Tarai Bangun  .       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar