Sabtu, 27 Desember 2014

Sindy : Sumpah Karate Jadi Motivasi Kembangkan Diri



SUMPAH KARATE :

1. Sanggup Memelihara Kepribadian
2. Sanggup Patuh pada Kejujuran
3. Sanggup Mempertinggi Prestasi
4. Sanggup Menjaga Sopan Santun
5. Sanggup Menguasai Diri. 

Lantangnya suara Sindy Sefriani membaca Sumpah Karate yang diikuti oleh seluruh rekan-rekan latihannya setiap dimulainya sesi latihan Karate di PerguruanKarate-do Indonesia Dojo Tarai Bangun menunjukkan keseriusan Sindy dalam memahami sumpah karate yang dibacakannya. Dan dari hatinya yang paling dalam setiap sumpah yang dibaca itu diniatkannya untuk diamalkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Begitulah Sindy murid SDN 024 Tarai Bangun kelas V B ini dalam memaknai sumpah karate yang dibacanya.
Bagi anak pasangan Bapak Usman dan Bunda Yunita ini sumpah karate merupakan
kebutuhan yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya bagi karateka, namun sebagai seorang siswa atau anak yang akan hidup dalam lingkungan masyarakat sumpah ini jika dijalankan akan sangat berguna. Lihat saja sumpah pertama, bagi Sindy kepribadian sebagai seorang anggota masyarakat haruslah dipelihara agar tetap terpuji dan tidak cacat karena nilai seseorang manusia itu dilihat dari kepribadiannya. Seorang Karateka berjiwa ksatria, sportif, berbudi pekerti luhur, tidak sombong dan rendah hati
Sumpah kedua, merupakan bekal dalam menjalani hidup, dimana kejujuran merupakan mata uang yang laku dimana saja. Seorang Karateka pantang berbohong, jujur pada diri sendiri dan orang lain, sehingga dapat dipercaya semua orang.
Sumpah ketiga, akan menjadi motivasi bagi setiap manusia untuk terus berkarya dan berkarya meraih hasil terbaik. Sesuai tingkatan sabuk, seorang Karateka harus dapat meningkatkan kemampuan diri dari segi teknik, fisik dan keilmuan serta filosofi Karate-Do. Bagi para atlet harus rajin berlatih agar mampu meningkatkan prestasi yang sudah diraih.
Sumpah keempat, merupakan suatu hal yang sangat penting yang selama ini juga diajarkan oleh orangtua dan guru-guru disekolah. Karateka adalah figur yang memiliki etika dalam kehidupan sehari-hari, baik di perguruan, pekerjaan dan pergaulan di masyarakat. Menghormati dan menghargai sesama Karateka (yunior, setara dan senior) maupun kepada orang lain.

Dan sumpah kelima, menjadi penjaga hati agar tidak sombong akan kemampuan beladiri yang dimiliki. Bisa menguasai diri dalam menghadapi situasi apapun, tidak mudah terpancing emosi oleh gangguan dari orang lain. Seorang Karateka yang menjiwai Karate-Do akan mampu mengendalikan emosinya. Lebih memilih menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah daripada kepalan tangan. Selalu menghindari perkelahian daripada menimbulkan masalah apalagi mencederai orang lain. Teknik Karate hanya digunakan saat keadaan benar-benar memaksa dan tak ada jalan lain untuk menghindar.
Bagi Sindy sumpah karate yang dibaca diawal dan akhir latihan akan dicoba untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa, bangsa dan orangtua.

Sindy yang lahir tgl 7 September 2003 ini masuk Perguruan Karate-do Tako Indonesia Dojo Tarai Bangun demi untuk bisa menjaga diri dan untuk meraih prestasi dibidang olahraga. Kendati demikian, di sekolahpun Sindy termasuk siswa yang berprestasi dibidang akademik. Namun tidak ada salahnya memiliki kemampuan juga dibidang olahraga, prinsipnya. 
Sindy bercita-cita menjadi seorang Dokter. Baginya Dokter adalah suatu profesi yang mulia karena melalui tangan-tangan seorang Dokter kita bisa menjaga kesehatan masyarakat.

Untuk mencapai cita-citanya itu dibutuhkan suatu keseriusan dan belajar dan dengan didorong dengan sumpah karate Sindy yakin mampu mengejar cita-citanya. 

Gadis yang hobi berenang ini memilih untuk mengikuti pelatihan Karate dengan tujuan untuk dapat membela diri sekaligus berkesempatan untuk meraih prestasi dibidang olahraga. Sindy tinggal di Perumahan Griya Tarai Asri Blok D Nomor 10 Desa Tarai Bangun. 

1 komentar:

  1. Iyo kamek-kamek anak perguruan tarai ko yo... pandai pulo karate...

    BalasHapus