Rabu, 17 Desember 2014

SEJARAH SINGKAT SSB HARIMAU TARAI



Semakin memasyarakatnya olahraga sepakbola seiring dengan lolosnya Tim Nasional Indonesia ke babak Final pada Piala Asia Football Federation (AFF)  Suzuki Cup diakhir tahun 2010 memberi harapan  dan semangat baru bagi masyarakat Indonesia untuk terus mengembangkan olahraga Sepakbola ditengah masyarakat. Hal serupa juga terjadi di Desa Tarai Bangun yang sudah sejak lama memiliki Tim Sepakbola, baik itu tim yang tergabung atas nama Perumahan-perumahan, Tim yang mewakili Dusun se Desa Tarai Bangun maupun Tim yang mewakili Desa Tarai Bangun.
Besarnya peluang yang dimiliki oleh Desa Tarai Bangun untuk mengembangkan olahraga ini disamping didukung oleh besaran jumlah penduduk yang sudah mencapai 24.000 jiwa juga didukung oleh kuatnya minat dan animo masyarakat dalam menggelorakan olahraga ini. Selama ini di Tarai Bangun telah berdiri Persatuan Sepakbola yang dipelopori oleh para senior-senior Pemuda dibawah asuhan Ketua Pemuda Syafe’i. Namun sepakbola yang dikembangkan hanya mengutamakan persatuan sepakbola bagi umum atau dewasa dan belum mengenal kelompok umur. Barulah pada awal tahun 2008 di Perumahan Graha Bangun Permai terbentuk Persatuan Sepakbola Graha Bangun Putra dibawah asuhan Aria J. Kasim yang memberi perhatian khusus kepada anak-anak dengan pelatih Vallen Maramis (abang kandung Philip Hansen pelatih PSPS). PS GBP ini diawalnya latihan di Lapangan FKIP Gobah. Geliat persepakbolaan kemudian bergerak cepat dengan terbentuknya beberapa PS anak-anak di perumahan-perumahan seperti PS Teratai Jaya, PS Mahkota Riau asuhan Reogi dan Dedi serta PS Bumi Tarai Damai asuhan Hendrik. Ditahun 2010 PS BTD menyelenggarakan Turnamen BTD I yang diikuti oleh 32 klub se Propinsi Riau. Dari 32 klub yang ikut turnamen ini nama-nama besar binaan PSPS dalam mencari bakat juga turut meramaikan turnamen dan yang lolos ke Final pada saat itu adalah PS GBP melawan SSB Bina Bakat. Karena adanya kekisruhan dilapangan sebagai akibat turut campurnya penonton yang merasa berhak mengatur pergantian pemain PS GBP akhirnya permainan anak-anak PS GBP diganggu oleh orang-orang tua mereka sendiri yang seharusnyamemberikan perhatian dan dukungan kepada mereka. Berbagai kata-kata kotor dan ancaman dilontarkan para orangtua GBP tersebut kepada anak-anak PS GBP yang bermain sehingga anak-anak yang dilatih oleh pelatih Herman tersebut bermain dibawah tekanan penonton sendiri. Akhirnya PS GBP kalah 3-1 dari SSB Bina Bakat di Final yang menempatkan PS GBP sebagai juara kedua Turnamen BTD.
Banyaknya masalah yang dihadapi Aria dan Herman dalam membina anak-anak dalam PS GBP. Masalah yang dihadapi Hendrik dalam membina PS BTD, masalah yang dihadapi Reogi dan Dedi dalam membina anak-anak PS MR membuat tokoh-tokoh pencinta pembinaan anak usia dini sepakbola ini menyatukan sikap dan tekad untuk maju bersama-sama dan membentuk PS Tarai. Dalam pembentukannya PS Tarai disetujui oleh PS-PS Perumahan yang ada kecuali PS Teratai Jaya yang menyatakan sikap terpisah dengan PS Tarai.
PS Tarai  untuk pertama kali terbentuk diketuai oleh Drs. H. Kmiruddin (Kepala Desa Tarai Bangun), Wakil Ketua Reogi, Sekretaris Aria J. Kasim, Bendahara Nur Ikhlas, Manager Hendrik dan pelatih Herman dan Dedi.
Satu tahun berjalan PS Tarai telah mengikuti turnamen-turnamen yang diselenggarakan oleh SSB-SSB yang ada di Kota Pekanbaru, PS Kuok, Sungai Pagar dan PS yang ada di Pekanbaru. Namun secara keseluruhan hasil pertandingan masih kurang memuaskan. Dengan merenungkan rencana kedepan serta hal-hal yang membuat kalah anak-anak binaan Hendrik ini akhirnya PS Tarai melakukan penyegaran. Tidak hanya dalam struktur kepengurusan tetapi juga perubahan nama.
Berdasarkan cerita orang-orang tua di Tarai ini, kata-kata Tarai mengandung arti Hancur. Itu makanya nama desa ini ditambahkan dengan kata-kata Bangun menjadi Tarai Bangun yang berarti membangun yang sudah hancur menjadi yang lebih baik. Jadi kalau namanya PS Tarai maka artinya adalah PS yang hancur. Sontak saja pengurus yang tersisa mengambil inisiatif untuk mengganti nama. Dan berdasarkan cerita tetua desa juga maka diputuskanlah namanya menjadi PS Harimau Tarai. Dan sekaligus juga membentuk SSB Harimau Tarai. Dari segi nama Harimau Tarai bukan hanya berarti menjadi harimau penghancur namun juga berdasarkan cerita para tetua bahwa dulunya di Tarai ini memang ada Harimau yang sekali setahun selalu mengadakan pertemuan di Tarai yang membuat masyarakat yang tinggal di Tarai pada waktu itu mengungsi jika waktu harimau tersebut menyelenggarakan pertemuan itu telah dekat.
Kembali ke cerita SSB Harimau Tarai, pada tanggal 1 Oktober 2011 para pengurus PS Tarai yakni Aria J. Kasim, Hendrik dan Nur Ikhlas menghadap Notaris Nonik untuk membentuk SSB Harimau Tarai. Dengan bekal kpengurusan baru dan adanya akta notaris maka SSB Harimau Tarai diperkenankan mengikuti Turnamen pencarian bakat yang diselenggarakan oleh Danone dan turneman-turnamen lainnya. Dengan nama baru PS maupun SSB Harimau Tarai menjadi PS yang diperhitungkan oleh lawan. Terutama untuk kelompok umur 12 dan 14 tahun. Bahkan Tim pencari bakat untuk U 12 dan 14 PSSI Pusat yang menyelenggarakan pencarian bakat se Indonesia jika mengirimkan undangan untuk Riau langsung ke alamat Harimau Tarai sehingga nama SSB Harimau Tarai tercatat dimarkas besar Tim Pencari Bakat PSSI Pusat di Ragunan.
Dalam Turnamen U12 dan U14 yang diselenggarakan oleh Pengda PSSI Propinsi Riau tahun 2013 di Stadion Mini UNRI SSB Harimau Tarai menjadi satu-satunya perwakilan Kampar yang lolos ke babak semi final setelah mengandaskan Persires Junior Rengat . Sedang Tim lainnya adalah Tim SSB Angkasa Pekanbaru, SSB Bintang Rohil, dan SSB UNRI. Sayangnya SSB Harimau Tarai pada waktu itu hanya mampu menduduki posisi Juara keempat. Namun jika dilihat dari kualitas lawan yang dihadapi dengan pengalaman mereka yang cukup lama dan dibiayai oleh APBD Kabupaten/Kota masing-masing, SSB Harimau Tarai masih bisa berbangga bisa menjadi juara keempat dari 32 klub walau untuk pendanaannya dari APBDesa pun tidak ada.
SSB Harimau Tarai berlatih di Lapangan Mahkota Riau dengan Pelatih Utama Managernya langsung Hendrik.

1 komentar: